HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Makalah : Pengembangan
usaha kecil “Mulbery Tea”: Teh Daun Murbei menyehatkan di Bogor
Penyusun
a. Nama mahasiswa : Lisna Ferosiska
b. NIM : A1A111053
Jambi,
28 juni 2012
Dosen
Pengampu mata kuliah Mahasiswa
Prof.Dr.Khairinal.Msi Lisna Ferosiska
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang oleh karena Kasih dan , AnugerahNYA, kita tetap dapat berkarya
hingga saat ini.
Saya mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.Khairinal.Msi Sebagai Dosen pengampu mata kuliah,
yang membantu saya dalam memahami aspek-aspek usaha mikro.
Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penulisan makalah ini, orang tua,
teman-teman, dan produsen “Mulbery tea” yang mau membagi ilmunya kepada saya.
Saya berharap, dengan
penulisan makalah
ini, dapat membantu pembaca dalam
menumbuhkan jiwa berwirausaha dan pengembangan usaha mandiri. Akan tetapi, saya
menyadari bahwasannya, makalah ini jauh dari sempurna, dan oleh karenanya, saya
sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya, saya
dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi.
Akhir kata, saya
mengucapakan terimakasih banyak atas perhatiannya, semoga UKM Indonesia terus
maju. Terimakasih
Jambi, 28 juni 2012
Lisna Ferosiska
DAFTAR ISI
Lembar
pengesahan………………………………………………………………………………..1
Kata
pengantar………………………………………………………………………………………2
Daftar
isi……………………………………………………………………………………………...3
BAB I
1.1 pendahuluan……………………………………………………………………………4
1.2
latar belakang…………………………………………………………………………..5
1.3
manfaat penulisan makalah…………………………………………………………..6
BAB
II
2. pembahasan
2.1 sejarah
usaha………………………………………………………………….8
2.2
permodalan…………………………………………………………………….9
2.3 produksi
usaha………………………………………………………………..11
2.4
pemasaran…………………………………………………………………….15
2.5
tenaga kerja/organisasi usaha………………………………………………19
2.6
permasalahan usaha…………………………………………………………20
2.7
upaya penyelesaian masalah………………………………………………..21
2.8
kemungkinan pengembangan usaha di masa depan……………………..21
BAB III
3.
Penutup………………………………………………………………………………….22
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………22
3.2
saran-saran……………………………………………………………………22
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………23
Lampiran…………………………………………………………………………………………24
BAB I
BAB I
1.PENDAHULUAN
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah
dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
1.
Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
2.
Memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3.
Milik Warga Negara Indonesia
4.
Berdiri sendiri, bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau
Usaha Besar
5.
Berbentuk usaha orang perorangan ,
badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,
termasuk koperasi.
1.1 LATAR BELAKANG
Perubahan gaya hidup yang dijalani masyarakat
saat ini, ditambah dengan banyaknya tuntutan aktivitas memberikan potensi
berbagai penyakit yang bisa dialami masyarakat, misalnya saja darah tinggi
(hipertensi), gangguan pencernaan, sakit kepala, kolesterol tinggi, dan kencing
manis (diabetes). Penanggulangan yang dilakukan masyarakat terhadap
penyakit-penyakit tersebut umumnya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan
sintetis, yang selain harganya mahal juga berpotensi menimbulkan efek samping
yang tidak dikehendaki si penderita. Indonesia memiliki keanekaragaman
hasil-hasil alam yang melimpah.
Masyarakat Indonesia pada umumnya masih
memperhatikan sekali terhadap hasilhasil alam yang dimilikinya, baik yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan pokok maupun yang dapat digunakan sebagai
pencegahan atau pengobatan terhadap suatu penyakit. Dari sekian banyak
tumbuh-tumbuhan hasil alam yang dimiliki tersebut, salah satu diantaranya
adalah Murbei (Morus alba Linn).
Tanaman Murbei mempunyai nama daerah yang
berbeda-beda misalnya besaran, bebesaran, kitau, mulbery (Heyne, 1950).
Menurut penelitian dalam teh daun murbei
banyak terkandung zat-zat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Di antaranya
adalah senyawa 1-deoxynojirimycin
(DNJ) yang berfungsi untuk mengobati diabetes melitus. Sebetulnya senyawa DNJ
telah ditemukan dalam bentuk sintetis sejak tahun 1967, akan tetapi baru
berhasil ditemukan dalam bentuk alaminya dari ekstrak daun murbei pada tahun
1976 oleh peneliti-peneliti yang berasal dari Jepang (Sofian, T. 2005).
Daun murbei juga mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol,
betasitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-,
beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol,
linalool, benzyl alkohol, butylamine, acetoâ’ne, trigonelline, choline, adenin,
asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik,
asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol.
Dengan
berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada bahan non sintetis dan ditambah
dengan tingginya permintaan masyarakat akan minuman kesehatan dengan
bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan, maka
bisnis minuman kesehatan menemukan momentum yang tepat untuk dikembangkan.
Permintaan konsumen terhadap produk-produk minuman kesehatan tetap tumbuh, hal
ini berbeda dengan kondisi bisnis di sektor lain seperti otomotif dan properti.
Dalam salah satu artikel pada harian Sinar Harapan (15-08-03) disebutkan bahwa
pertumbuhan minuman kesehatan di Indonesia rata-rata mencapai 10-15 persen per
tahun.
Bisnis
minuman kesehatan adalah salah satu bisnis yang mempunyai daya resistensi
tinggi terhadap fluktuasi perekonomian. Dengan kondisi konsumen seperti ini
maka menjalankan bisnis minuman kesehatan adalah pilihan yang tepat. Melihat
fakta-fakta tersebut, dapat dikatakan bahwa produk yang berasal dari daun
murbei mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai produk
yang menguntungkan. Salah satu bentuk dari inovasi dalam pemanfaatan daun
murbei adalah sebagai bahan baku minuman kesehatan, yang selain menyegarkan
tentunya juga menyehatkan bagi yang mengonsumsinya.
Pengembangan teh daun murbei sebagai produk
minuman kesehatan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah (added value)
daun murbei dan menambah diversifikasi produk minuman kesehatan yang beredar di
pasaran. Khasiat yang dapat diambil dari teh daun murbei ini adalah sebagai
minuman kesehatan yang bisa mengobati hipertensi, diabetes, rematik, kolesterol
tinggi dan beberapa penyakit lain. Selain khasiat yang ditawarkan, kami juga
menjual citarasa baru dari teh daun murbei ini. Dengan adanya penambahan tablet
efferfessent akan menambah kenikmatan saat meminumnya karena akan terasa
kesegaran dari minuman kesehatan ini.
1.2
TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Membantu mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa.
2. Sebagai masukan apabila ingin berwirausaha
3. Mengetahui lebih lanjut mengenai Murbei dan manfaatnya
4. Sebagai tugas pada mata kuliah
1. Membantu mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa.
2. Sebagai masukan apabila ingin berwirausaha
3. Mengetahui lebih lanjut mengenai Murbei dan manfaatnya
4. Sebagai tugas pada mata kuliah
1.3 MANFAAT PENULISAN
1.
Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya produk Mulbery Tea sebagai minuman
kesehatan baru akan memicu jiwa kreatif inovatif mahasiswa dalam menciptakan
sebuah produk minuman kesehatan baru yang bermanfaat bagi tubuh, sehat dan
praktis. Kondisi ini dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa
untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga
secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Program ini
merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan penulisan ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat
dikembangkan lebih lanjut.
2.
Bagi Mahasiswa
Penulisan ini akan merangsang mahasiswa dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan
dinamis. Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam
tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim. Program ini akan menambah
wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dalam menerapkan teknologi
sederhana yang berhasil guna. Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian
mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi
Masyarakat
Adanya
produk ini akan membantu konsumen dalam pemenuhan kebutuhan minuman kesehatan
yang sesuai dengan tren dan tuntutan masyarakat yang ingin kembali pada
bahan-bahan alami, serba praktis, mudah dan murah, namun bermanfaat bagi tubuh.
Produk teh daun murbei dapat membantu mencegah mengobati beberapa penyakit
seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, rematik, dan beberapa penyakit
lain. Dengan adanya penulisan ini, masyarakat diharapkan mampu lebih peduli
terhadap kebutuhan minuman kesehatan yang alami.
BAB II
2. PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH USAHA
Mulberry
Tea di kembangkan oleh beberapa orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
pada tahun 2008.
Dibentuk
dalam rangka mendorong jiwa kewirausahaan mahasiswa, dan sebagai salah satu
program kreativitas mahasiswa mandiri yang dapat memberikan keuntungan.
Awal
mula, Nur hidayat dan beberapa temannya di IPB, di minta untuk membentuk suatu
ide dalam rangka pemenuhan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kewirausahaan.
Mereka lalu memutuskan membuat the mulberry dengan mempertimbangkan ilmu yang
mereka dapat (sebagai mahasiswa IPB) yang dapat mudah di aplikasikan tapi cukup
bermanfaat, sehingga terbentuklah ide tersebut.
Dibentuk
di IPB, Mulbery tea kini menjadi usaha kecil yang di kelola mahasiswa IPB
sendiri, secara swadaya oleh BEM IPB dalam upaya melatih jiwa wirausaha
mahasiswa, bahkan sebagai sumber dana untuk BEM itu sendiri dengan target pemasaran utama di sekitar
kampus IPB yang kemudian berkembang ke beberapa warung sekitar.
Mulbery
Tea kini di jalankan secara sederhana dengan kapasitas produksi kecil, karena
memang, tujuan utamanya bukan sekadar uang, tetapi lebih kepada pengembangan
potensi mahasiswa, meskipun usaha ini cukup menjanjikan.
2.2 PERMODALAN
2.2 PERMODALAN
Karena
usaha ini awal mulanya hanyalah program kreativitas mahasiswa, maka prioritas
produksinya tidaklah terlalu besar, sehingga modal yang diperlukan tidak
terlalu besar pula.
Adapun
anggaran biaya yang di perlukan adalah:
Anggaran biaya pembuatan The daun murbei “Mulbery Tea”
Jenis Pengeluaran
|
Kebutuhan bahan /bulan
|
@ Harga bahan (Rp)
|
Harga total (Rp)
|
Daun
Murbei kering
Gula
5-7%
Air dalam kemasan
Cup Efferfescent Label Listrik Transport Penyusutan Peralatan Gas Leaflet Sample Produk
Pamflet
promosi
|
4
kg
30kg
6
galon
1000
buah
1
kg
1000
lembar
12
Kwh
-
-
4
tabung
50
lembar
10
cup
250
lembar
|
50.000,-
6.000,-
9000,-
200,-
30.000,-
100,-
750/Kwh
+ n
-
-
60.000,-
100,-
1500,-
100,-
|
200.000,-
180.000,-
54.000,-
200.000,-
30.000,-
100.000,-
9000
170.000,-
60.000,-
240.000,-
5000,-
15.000,-
25.000,-
|
Total Pengeluaran
|
1.288.000,-
|
Biaya Investasi
Harga (Rp)
|
Umlah
|
Satuan
|
Total harga
|
|
Peralatan Produksi
Kompor
Gas
Panci
10 L
Heat
sealer manual
Saringan
Sudip
gelas takar |
250.000,-
45.000,-
800.000,-
5.000,-
5.000,-
10.000,-
|
1
2
1
2
3
3
|
Buah
Buah
Unit
Buah
Buah
Buah
|
250.000,-
90.000,-
800.000,-
10.000,-
15.000,-
30.000,-
|
Total Peralatan
|
1.195.000,-
|
Biaya Promosi
Pamflet
Sample
Product
Iklan
Koran Kampus
Promosi
Radio
Launching
Produk
|
200,-
1500,-
55.000,-
200.000,-
|
250
35
2
edisi
1
minggu
|
Lembar
cup
|
50.000,-
52.500,-
110.000,-
200.000,-
300.000,-
|
Total Biaya awal
|
712.500,-
|
Biaya legalisasi
Pengurusan dokumen
Departemen Kesehatan
Monitoring SNI |
1.500.000,-
1.000.000,-
|
|||
Total Biaya Legalisasi
|
2.500.000,-
|
|||
Total Investasi
|
5.695.000,-
|
Jadi,
modal yang di perlukan dalam pembuatan usaha the daun murbei, “Mulbery tea” ini
adalah Rp. 5.695.000
Sehingga,
untuk amannya, di perlukan sekitar Rp. 6.000.000 sebagai biaya modal.
Adapun sumber dana modal tersebut
adalah dari dana Program Kreativitas Mahasiswa universitas, yang mana berasal
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di setiap
Universitas.
Karena sifatnya yang merupakan
program kreativitas mahasiswa yang memang di di perhatikan Negara, maka dalam
memperoleh dana, hanya di perlukan proposal, dan presentasi di hadapan lembaga
kemahasiswaan universitas (LKM)
2.3 PRODUKSI USAHA
A.Gambaran Usaha.
Usaha
Pengolahan teh daun murbei dan pengemasannya dilakukan guna meningkatkan nilai
tambah komoditas daun murbei. Usaha ini ditekankan pada peningkatan nilai
tambah dan diversifikasi produk olahan berupa the daun murbei sebagai minuman
kesehatan yang menyegarkan
Pihak
Manajemen juga melakukan pengemasan dan pemasaran produk. Sebagai pengembangan
usaha adalah pengemasan minuman kesehatan “Mulbery tea” dengan target pemasaran
utama di sekitar kampus IPB yang kemudia di harapkan dapat berkembang lebih
luas lagi.
B. Gambaran Produk
Produk
Usaha yang dikembangkan dari teh asam jawa adalah sebuah usaha minuman yang
menitikberatkan pada kesehatan. Keunggulan produk INI dibandingkan dengan teh
yang biasa adalah pada segi kesehatan. Teh
ini menawarkan alternatif konsumsi minuman kesehatan dengan menonjolkan
keunggulan daun murbei yang bisa mengobati darah tinggi, diabetes, rematik, dan
beberapa penyakit lain. Selain itu, teh ini juga memberikan tambahan tablet
efferfessent yang bisa memberikan rasa yang unik karena kesegarannya. Keunggulan
produk tersebut membuat teh daun murbei ini selain menyehatkan juga
menyegarkan. Produsen juga mengembangkan teh daun murbei dari segi produk dan
dari segi pemasarannya.
Pada
segi pemasaran direncanakan dalam bentuk cup 200 ml dan rencana kedepannya dalam
bentuk botol. Namun pada awalnya, the ini di pasarkan hanya sebatas pemasaran
dalam bentuk cup 200 ml.
C. METODOLOGI PELAKSANAAN PRODUKSI
a. Lokasi Produksi
Pada
tahap awal produksi dilaksanakan di salah satu rumah kontrakan mahasiswa pendiri yang terletak di Desa
Babakan, Kecamatan Darmaga Kabupaten
Bogor.
b. Perencanaan Produksi
1.
Bahan Produksi
-
daun murbei
-
tablet efferfessent
-
gula
- air
2.
Alat dan Mesin Produksi
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Kompor
Kompor
digunakan untuk memanaskan air untuk menyeduh daun murbei yang sudah
dikeringkan
b.
Panci
Panci
digunakan untuk merebus air, penampung seduhan teh, dan sebagai wadah untuk
Mulbery Tea yang sudah siap untuk dikemas.
c.
Gelas takaran
Gelas
takaran digunakan untuk menentukan ukuran bahan yang akan digunakan.
d.
Alat pengemas (heat sealer)
Heat
sealer digunakan untuk mengemas Mulbery Tea yang sudah jadi. Prinsip yang
digunakan adalah pemanasan setempat pada bagian yang ingin direkatkan.
e. Saringan
Saringan
digunakan untuk menyaring daun murbei yang tidak larut dalam air.
f. Sendok
Alat
ini digunakan untuk mengambil gula untuk memberi rasa manis pada Mulbery Tea.
g. Sudip
pengaduk
Sudip digunakan untuk membantu pencampuran pada panci yang berisi seduhan daun
murbei dengan gula agar terjadi homogenisasi.
3.
Proses Produksi
a.
Sortasi (Pemisahan Kotoran)
Daun Murbei kering dipisahkan dari kotoran
yang tercampur. Dipilah juga daun-daun yang dikira kurang layak untuk diseduh.
b. Penyeduhan
Daun murbei kering hasil sortasi yang telah
bersih dari kotoran kemudian diseduh dengan air panas dengan suhu 80’C. Suhu
air digunakan 80 ‘C dimaksudkan untuk menjaga kualitas bahan-bahan yang
terkandung dalam daun murbei agar tidak rusak, dan agar aroma pada teh hasil
seduhan terasa nikmat. Sebanyak 1 L air panas untuk 150 gr daun kering.
c.
Penambahan Gula
Setelah daun murbei kering diseduh,
selanjutnya adalah penambahan gula untuk memberi rasa manis pada teh hasil
seduhan. Agar didapat rasa manis yang cukup, 1 L teh hasil seduhan hanya cukup
ditambah 300 gr gula pasir.
d.
Pengadukan
Air teh seduhan yang sudah ditambah gula
kemudian diaduk dengan sudip agar terjadi homogenisasi, butiran gula terlarut
dalam air.
e.
Penambahan Efferfescent
f.
Pengemasan
Teh hasil seduhan yang sudah ditambah gula
dan efferfescent kemudian dikemas. Pengemasan dilakukan menggunakan cup
plastik, yang bagian atasnya kemudian ditutup dengan segel yang terdapat
disainnya. Segel dan cup diirekatkan dengan alat pengemas(heat sealer).
c.
Kapasitas Produksi
Produksi
akan dilaksanakan selama 6 tahap setiap bulannya. Setiap tahap terdiri dari
satu hari. Dalam satu hari tersebut dilakukan produksi Mulbery Tea dengan
penyeduhannya dan kemudian langsung dilakukan pengemasan. Setiap tahap
ditargetkan menghasilkan 1000 cup Mulbery Tea dalam kemasan 200mL. Produk akan
ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp 1500,- per kemasan dengan untung
yang diharapkan Rp.600 perbuah.
2.4 PEMASARAN
Perencanaan Pemasaran STP
(Segmentation, targetting & Positioning)
1. Segmentasi
pasar/mapping market
Segmentasi
pasar membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen
a.
Segmen Pertama merupakan orang tua dan golongan menengah ke atas yang
konsumtif
dalam hal pemenuhan gizi.
b.
Segmen Kedua, yaitu wisatawan yang sedang berkunjung ke Bogor.
c.
Segmen Ketiga, termasuk di dalamnya adalah masyarakat ekonomi menengah
ke
bawah dan kelompok mahasiswa.
2.
Targetting
Target utama dari pemasaran Mulbery Tea
adalah segmen pertama dan segmen kedua. Kedua segmen ini dipilih karena
memiliki daya beli yang tinggi terhadap produk makanan dan minuman. Hal ini
didasarkan oleh fakta bahwa segmen utama dan kedua memiliki ukuran pasar yang
besar dan perkiraan bahwa kelompok pertama dan kedua memiliki kebutuhan atas
manfaat dari produk minuman kesehatan “Mulbery Tea”
.
3. Positioning
Dalam melakukan pemasaran, produsen mencoba
membangun image Mulbery Tea adalah minuman kesehatan yang mengandung bahan
alami yang bermanfaat bagi tubuh.
Perencanaan Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)
1. Product
Dalam
upaya membidik semua segmen yang ada, Mulbery Tea hadir dalam satu ukuran,
bentuk dan harga. Kemasan terbuat dari cup plastik dengan berat bersih per
produk 200 ml serta berlabel. Adanya persamaan kemasan ini diharapkan dapat
menekan biaya produksi yang pada akhirnya bertujuan untuk menjangkau semua
segmen pasar yang ada., termasuk segmen ketiga.
2. Price
Dalam pemasaran Mulbery Tea tidak ada
diferensiasi harga. Strategi ini dipilih untuk membuat produk ini terjangkau
oleh semua kalangan serta untuk memaksimalkan margin laba yang didapatkan.
3.
Place
Untuk mendukung strategi pemasaran yang
ditetapkan, Mulbery Teadidistribusikan ke beberapa tempat strategis yang
mewakili semua segmen yang ada, antara lain:
Untuk menjangkau segmen pertama, Mulbery Tea dipasarkan
di pusat-pusat perbelanjaan di beberapa perumahan yang bersifat strategis. Juga
diusahakan memasukkan produk ini ke beberapa swalayan di kota Bogor.
Untuk menjangkau segmen kedua, Mulbery Tea hadir
di pusat-pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bogor serta di stasiun dan terminal
yang menjadi pintu gerbang memasuki wilayah Bogor.
Untuk menjangkau segmen pasar ketiga,
produsen berusaha untuk lebih memaksimalkan distribusi ke pengecer-pengecer
kue, warung-warung di pusat pemukiman warga serta direct selling.
3. Promotion
Salah satu elemen penting untuk mendukung
usaha pencitraan produk adalah strategi promosi. Promosi dilakukan secara
intensif dan efektif sebagai upaya membangun citra Mulbery Tea sebagai minuman
kesehatan yang mengandung bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Usaha promosi
yang dilakukan antara lain:
a.
Pemberian informasi secara langsung (direct promotion)
Pemberian informasi secara langsung dilakukan
ketika melakukan dirrect selling. Juga dengan ikut serta dalam event-event
bazar yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor.
b. Pemberian informasi secara tidak langsung
(undirect promotion)
Promosi
tidak langsung dilakukan dalam bentuk penyebaran poster dan leaflet merupakan
pendukung dari pemasaran yang menurut kami efektif dan efisien. Penggunaannya
tidak mengeluarkan biaya besar dan efeknya sangat besar. Pamflet dan poster
disebar ke beberapa lokasi strategis di daerah pemasaran sehingga memberikan
kemudahan bagi calon konsumen untuk membeli dan melakukan pemesanan produk.
Promosi secara langsung dianggap cukup efektif karena adanya interaksi langsung
antara konsumen dan produsen. Usaha promosi tidak langsung juga ditambah dengan
terjadinya promosi mulut ke mulut (Word to Mouth) yang akan dilakukan oleh
konsumen yang merasa puas akan produk kami.
Grand Strategy Pemasaran “Mulbery Tea”
1. Riset Pasar
Riset
pasar bertujuan untuk mengetahui gambaran keadaan pasar.
2.
Membangun kerjasama dengan beberapa mitra kerja, yang didefinisikan sebagai:
a. Mitra lokasi penjualan
Mitra
lokasi penjualan adalah tempat-tempat yang dipilih
berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
-Memiliki lokasi yang strategis.
- Ramai dikunjungi orang.
-Memiliki kesesuaian dengan positioning yang
dikembangkan, yaitu sebagai minuman kesehatan yang mengandung bahan alami yang
bermanfaat bagi tubuh.
b. Investor
Pengembangan skala usaha merupakan hal
penting yang harus dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi dari sebuah bisnis.
Untuk itu Produsen berusaha mencari investor yang bersedia memberikan tambahan
modal dari bisnis yang didirikan. kriteria investor yang ditetapkan adalah:
Memiliki pemikiran yang sejalan dengan organisasi bisnis. Menunjukkan
keseriusan terhadap bisnis. Dapat dipercaya.
c.
Mitra Pendukung
Mitra pendukung yang dimaksud adalah institusi
atau perorangan yang mendukung proses pemasaran produk namun tidak terikat
kerjasama secara hukum. Misalnya, menjalin hubungan dengan beberapa kumpulan
arisan yang bertujuan untuk mempromosikan sekaligus melakukan kegiatan
penjualan produk secara direct selling.
2.5
TENAGA KERJA USAHA / ORGANISASI USAHA
1. Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan minuman
kesehatan “Mulbery Tea”
ini dilakukan oleh lima orang yang merupakan anggota kelompok mahasiswa IPB.
Terdiri dari General Manager, Finance
manager, Production Manager, Research and Development Manager, dan Marketing Manager. Sebagai general manager adalah Nur Hidayat, finance manager yaitu Febri Isni
Prajayana, production manager adalah
Eko Prames Swara, Research and
Development (R&D) manager adalah M. Ramdan Shalihudin dan marketing manager adalah Ahmad Dawamul
Muthi.
Masing-masing
personil tim akan memegang jabatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan latar
belakang pendidikan. General Manager bertugas untuk tetap menjaga koordinasi
dari bidang penjualan, produksi, keuangan, dan R & D agar tetap berjalan
selaras. Rapat koordinasi dilakukan setiap hari minggu dan beberapa waktu di
tengah minggu dengan agenda antara lain persiapan produksi, evaluasi pemasaran,
laporan keuangan hingga pembahasan ide-ide baru untuk meningkatkan nilai jual
produk.
2.6
PERMASALAHAN USAHA
Dalam
pelaksanaan usaha ini, banyak mengalami kendala terutama dalam pengembangan dan
pemasaran produk, anatara lain:
a. produksi
-
dengan perlatan yang relative sederhana, proses produks banyak dilakukan secara
manual
-kesulitan
tenaga kerja, karena usaha ini tidak mengedepankan profit, jadi tidak menggunakan
tenaga kerja upahan, sehingga tenaga kerja hanya dilakukan oleh swadaya
mahasiswa
-harga
bahan baku yang berubah-ubah sehingga terkadang menyulitkan produksi
b.
Pemasaran produk
- karena
bukan merek terkenal dan belum pernah dilihat orang, sehingga pembeli awalnya
ragu dalam membeli produk
-produk
tidak menggunakan pengawet, sehingga kurang tahan lama
-sulitnya
mencari mitra yang mau di ajak kerjasama pemasaran produk
-minta
pembeli yang tidak begitu memuaskan terhadap produk, sehingga di awal pemasaran,
produk bahkan tidak laku.
c. Pengembangan Usaha
-diperlukan
modal lebih lagi untuk pengembangan usaha
2.7 UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
Karena
tujuan utamanya bukanlah profit, sehingga ada permasalahan yang sebenarnya
dapat di atasi, tapi di biarakan. Misalnya pengembangan usaha, sebab
Universitas bertujuan dalam akademis dan bukan merupakan badan usaha.
Tetapi
ada kendala-kendala lain yang dapt di upayakan penyelesaiannya. Misal,
kurangnya minat pembeli karena takut produk tidak aman atau higienis, dapat
diselesaikan dengan pencantuman keterangan DEPKES, dan pengemasan yang lebih
menarik.
2.8
KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN USAHA DI MASA DEPAN
Sebenarnya
usaha ini bias saja dikembangkan lebih baik, tapi mengingat bahwa usaha kecil
ini tidak semata mengejar profit, maka usaha ini di jalankan maksimal dengan
jalan swadaya saja.
usaha ini dapat dikembangkan asalkan terdapat modal ypengembangan yang cukup, dan SDM yang baik.
usaha ini dapat dikembangkan asalkan terdapat modal ypengembangan yang cukup, dan SDM yang baik.
BAB III
3.PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Usaha Kecil dan Menengah/ UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri
2. Usaha
kecil memerlukan kreativitas yang lebih.
3. Modal,
memainkan peran yang amat penting dalam menjalankan usaha mikro
4. Pengembangan
usaha, bergantung terhadap kinerja manajemen usaha.
5. Keja
keras dan kreativitas adalah kunci usaha berkembang.
3.2 SARAN-SARAN
1. sebaiknya usaha “mulberry tea” di
kembangkan secara maksimal daripada hanya dibiarkan berjalan dengan swadaya
mahasiswa
2.
untuk mengurangi keraguan konsumen, dapat juga mengujicoba laboratorium sampel
produk dan mempublikasikannya kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih
percaya
DAFTAR
PUSTAKA
www.ipb.ac.id/
selamat pagi,,, dek boleh diberi gambar produk nya?
ReplyDeleteprnjualannya per bungkus berapa ya?
Thanks
Las Vegas - Casinos - JMHub
ReplyDeleteFind 제주도 출장샵 out all about 하남 출장마사지 the Las 전주 출장마사지 Vegas 정읍 출장안마 casino resorts and resorts with JM-HOT, the trusted site for gambling, tips, reviews, and 원주 출장마사지 more!